Linux Dasar
18 Oktober 2004 -
05:05 WIBB
Kiat bermigrasi ke
GNU/Linux
Harry Sufehmi, Senior
Analyst
Birmingham City
Council - http://www.birmingham.gov.uk
Koordinator Tim DWKL
- http://www.dariwindowskelinux.com
Anda ingin bermigrasi
ke solusi open-source, seperti GNU/Linux, tapi tidak tahu bagaimana caranya ?
Ikutilah 10 langkah berikut ini, agar dapat melakukan proses migrasi dengan
masalah seminimal mungkin.
1.Dapatkan dukungan
dari pihak manajemen (management buy-in)
Dukungan dari pihak
manajemen akan sangat mempermudah pekerjaan Anda. Kerjasama dari berbagai pihak
akan menjadi lebih mudah untuk didapatkan dalam menjalankan proyek ini.
Beberapa argumen
untuk menggunakan solusi open-source bisa Anda baca dari situs berikut ini:
http://www.dariwindowskelinux.com/misc/about.htm
Sebetulnya,
seringkali tanpa persetujuan manajemen pun Anda tetap dapat melakukan migrasi
ke solusi open-source. Misalnya, Anda memigrasikan server email di kantor. Lalu
ketika layanan email di kantor menjadi lebih baik, barulah Anda
mempresentasikannya kepada pihak manajemen. Memang menunjukkan bukti nyata
seperti ini seringkali lebih meyakinkan bagi pihak manajemen.
Namun ini tidak
disarankan, dan jelas prosesnya lebih menyulitkan Anda.
2.Dokumentasikan
semua software yang ada, dan lalu cari solusi open-sourcenya.
Situs berikut ini
mungkin akan berguna bagi Anda :
http://linuxshop.ru/linuxbegin/win-lin-soft-en/
Disitu terdaftar
ratusan software di Windows, berikut dengan alternatif open-source nya.
3.Buat menjadi proyek
resmi dari divisi IT
Dengan menjadikannya
sebagai proyek formal, maka akan mempermudah berbagai hal dalam pelaksanaannya:
birokrasi, pengalokasian sumber daya perusahaan, dan lain-lain.
Sebuah situs mungkin
dapat membantu Anda dalam menyusun proyek ini secara formal –
http://www.method123.com Disitu ada berbagai contoh dokumen yang bisa digunakan
untuk suatu proyek IT, yang disediakan secara cuma-cuma. Selanjutnya tinggal
Anda modifikasi sesuai keperluan Anda.
TIPS: Migrasi paling
mudah jika dilakukan dari sisi server terlebih dahulu. Bagi proses migrasi
menjadi beberapa tahap. Atur agar server-server dimigrasikan pertama kali. Dan
atur agar desktop/workstation di migrasikan paling terakhir.
4.Ajukan ke manajemen
untuk disetujui
Setelah proyek
migrasi tersebut disetujui oleh pihak manajemen, barulah Anda mulai
mengerjakannya.
5.Test &
Dokumentasi
Ini adalah salah satu
tahap yang paling berat untuk dikerjakan. Sediakan beberapa komputer untuk Anda
gunakan sebagai sarana uji coba. Pasang berbagai software open-source yang
ingin Anda gunakan, dan lalu pastikan bahwa dapat digunakan di perusahaan Anda
tanpa masalah.
6.Cari solusi
Dari dokumentasi
masalah yang telah Anda susun di langkah sebelumnya, carilah solusinya. Sekaligus
mencari solusi untuk semua masalah yang ada cenderung lebih menghemat waktu,
dan juga membantu Anda untuk menyelesaikan masalah dengan perspektif yang lebih
menyeluruh / with the big picture in mind.
Menyewa seorang
konsultan open-source di tahap ini juga dapat sangat membantu Anda.
Jika masalahnya akan
berkaitan dengan user, maka jangan lupa untuk memeriksa solusi tersebut dengan
mereka. Seringkali solusi yang kita kira optimal ternyata sebetulnya berpotensi
menyulitkan user yang bersangkutan.
7.Lakukan pilot test
& Training
Pilot test adalah
proses ujicoba yang langsung melibatkan user yang bersangkutan, namun dalam
jumlah terbatas.
Misalnya, jika ada
100 user di divisi akunting, maka pilot test untuk divisi tersebut cukup
dilakukan dengan 5 user saja.
Seringkali Anda akan
menemukan berbagai hal yang perlu diperhatikan dari pilot test ini. Jangan
lewatkan tahap yang satu ini.
Tahap pilot test ini
juga dapat dimanfaatkan untuk men-training user. Untuk menghemat biaya dan
waktu, Anda cukup men-training user yang mengikuti tahap pilot test ini. Lalu
kemudian jadikan mereka sebagai instruktur untuk divisi mereka, dengan jadwal
yang bias mereka atur sendiri.
8.Implementasi
Setelah Anda merasa
yakin bahwa solusi ini akan bekerja tanpa masalah yang berarti, kini adalah
saatnya untuk mengimplementasikannya.
Usahakan untuk
melakukan implementasi di luar jam kantor, untuk meminimalkan dampak negatif ke
produktifitas user.
9.Kembali ke langkah
nomor 5
Kembali ke langkah 5,
dan lakukan tahap berikutnya.
Ulangi sampai semua
tahap proyek selesai dikerjakan, dan sistim yang baru berjalan dengan lancar.
10.Presentasikan
keuntungan yang diraih
Terakhir, sebagai
penutup proyek, lakukan presentasi singkat kepada pihak manajemen dan para
wakil user (contoh: kepala divisi). Paparkan secara jelas, tanpa bertele-tele,
berbagai keuntungan yang diraih dengan telah dilakukannya migrasi ini. Contoh:
performa server di peak-hours naik 120%, licensing cost dialihkan untuk
membayar jasa konsultan dan hanya terpakai 25% saja, dan seterusnya.
Jangan lupakan tahap
ini, karena ini akan sangat membantu membangun kepercayaan dari pihak manajemen
kepada divisi IT. Dan akan mempermudah pekerjaan Anda di masa depan.
Demikian 10 langkah
yang perlu Anda lakukan dalam suatu proses migrasi ke solusi open-source.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment